PENGERTIAN, PERANAN, DAN FUNGSI MEDIA
PENGAJARAN
PERSPEKTIF BAHASA ARAB
PERSPEKTIF BAHASA ARAB
Ahmad Yani
S.Pd.I
FT-PBA IAIN LAMPUNG
Pengertian
•
Kata media, berasal dari bahasa Latin, bentuk
jamak dari medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
•
Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai
saluran (chennel) untuk menyampaikan pesan (message) atau
informasi dari suatu sumber (resource) kepad penerimanya (reciver)
(Soeparno, 1988:1).
•
Media adalah semua bentuk perantara yang
dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima
(Santoso S. hamijoyo).
•
Media merupakan segala bentuk yang digunakan
untuk proses penyaluran informasi AECT).
•
Media adalah segala benda yang dimanipulasi,
dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan
untuk kegiatan tersebut (NEA).
Devinisi lain
•
Media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan yang merangsang yang sesuai untuk belajar (Brigg).
Media
merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara,
sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3)
Media, alat
pelajaran, alat peraga
•
Media pengajaran berbeda dengan alat pelajaran atau alat peraga.
•
Alat pelajaran merupakan hardware
(perangkat keras) yang dipakai untuk menunjang berlangsungnya proses belajar
mengajar.
•
Alat peraga pada hakekatnya hanya merupakan
alat yang berfungsi untuk menvisualisasikan konsep tertentu saja. Penggunaan
kedua alat ini seratus persen di tangan guru.
•
Media merupakan paduan antara hardware (perangkat
keras) dan software (perangkat lunak). Penggunaannya tidak tergantung
pada kehadiran guru.
Peranan
Media
•
Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta
didik.
•
Mengatasi batas-batas ruang kelas.
•
Mengatasi kesulitan apabila suatu benda yang
diamati terlalu kecil.
•
Mengatasi gerak benda secara cepat atau lambat.
•
Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks untuk
dipisahkan.
•
Mengatasi suara yang terlalau halus untuk
didengar.
•
Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
•
Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan
masyarakat atau alam.
•
Memungkinkan terjadinya kesamaan dalam
pengamatan (Rohani, 1997:6).
Penggunaan
Media PBA
•
Pengajaran bahasa Arab di Indonesia dan
negara-negara Arab sendiri masih sangat minimal dalam menggunakan media
pengajaran.
•
Pengembangan metode pengajaran bahasa Arab di
Indonesia dan negara Arab masih jauh
tertinggal dari metode pengajaran bahasa asing lainnya, karena:
•
Dominasi penggunaan Metode Gramatika Terjemah (thariqah
qawa’id wa tarjamah).
•
Asumsi bahwa belajar bahasa Arab sebagai bahasa
asing hanya bisa dilakukan secara aktif jika dilakukan di negara arab.
•
Para pakar bahasa Arab mulai menyadari betapa
pentingnya inovasi metode pengajaran bahasa Arab di Indonesia. Hal ini
berimplikasi pada perlunya ketersedian media pandang dan media dengar (audio-visual
aids), karena:
•
Tidak semua benda atau kegiatan seseorang yang
diungkapkan dengan bahasa dapat diperlihatkan atau dilakukan dalam kelas.
•
Daya ingat dan daya tangkap individu tidak
sama, dan juga indera manusia saling mendorong satu sama lain dalam proses
belajar.
•
Tidak seluruh tata-bunyi bahasa asing yang
dipelajari sama dengan bahasa siswa.
•
Tidak mungkin mengajarkan kemahiran bahasa
secara efisien dan efektif dalam satu kelas dengan jumlah siswa yang banyak
(Depag, 1976:193).
Keberhasilan
pengajaran BA
•
Ketersedian media pengajaran bahasa yang
lengkap tidak menjamin keberhasilan pengajaran bahasa Arab, jika tidak disertai
dengan perencanaan dan pelaksaan program yang baik, serta tenaga pengajar yang
kompeten, berdedikasi, kreatif, serta inovatif dalam pengajaran bahasa Arab.
•
Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan
tentang media pengajaran, tetapi ia juga harus memiliki ketrampilan memilih dan
menggunakan media tersebut dengan baik. Untuk itu perlu latihan praktis yang
kontinyu dan sistematis, baik dalam recervice maupun incervise
training.
Fungsi
Media Pengajaran
•
Menurut Derek Rowntree, media pengajaran berfungsi
membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari,
menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon siswa, memberikan balikan
dengan segera, dan menggalakkan latihan yang serasi.
•
Menurut McKnown, media
memiliki 4 fungsi, yaitu: mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional
akademis menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan kehidupan siswa,
membangkitkan motivasi belajar, memberikan kejelasan, dan memberikan
rangsangan.
•
Menurut Edgar Dale dkk. media berfungsi:
memberikan dasar pengalaman kongkret, mempertinggi perhatian siswa, memberikan
realitas, memberikan hasil belajar permanen, menambah perbendaharaan non
verbalistik, dan memberikan pengalaman baru.
•
Menurut Sudjana dan Rifa’i
media pengajaran berfungsi agar pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna bahan pengajaran, metode
pengajarn lebih bervariasi, dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih
banyak.
Pengertian Media Pembelajaran
Heinich, Molenda dan Russel
(1996) menyatakan bahwa media dalam aktivitas pembelajaran dapat didefenisikan
sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi
yang berlangsung antara dosen dan mahasiswa. Heinich, dkk (1996), mengemukakan
klasifikasi media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (1).
Media yang tidak di proyeksikan, (2). Media yang diproyeksikan (projected media), (3). Media audio
(4). Media video dan film, (5). Komputer, (6). Multimedia berbasis komputer.
Fungsi media dalam proses
belajar mengajar yaitu untuk meningkatkan rangsangan peserta didik dalam
kegiatan belajar (Ali, 2005).
Ciri-ciri umum media
pembelajaran yaitu:
- Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
- Media pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
- Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
- Media pembelajaran memiliki pangertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
- Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
- Media pembelajaran dapat digunakan secara masal (misalnya radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).
- Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
Tresna dalam Ali (2005)
menjelaskan bahwa peranan media dalam pembelajaran mempunyai pengaruh sebagai
berikut: 1) Media dapat menyiarkan informasi yang penting; 2) Media dapat
digunakan untuk memotivasi pembelajar pada awal pembelajaran; 3) Media dapat
menambah pengayaan dalam belajar; 4) Media dapat menunjukkan hubungan-hubungan;
5) Media dapat menyajikan pengalaman-pengalaman yang tidak dapat ditunjukkan
oleh guru; 6) Media dapat membantu belajar perorangan; dan 7) Media dapat
mendekatkan hal-hal yang ada di luar ke dalam kelas. Sedangkan Latuheru (2005)
berpendapat bahwa peran media dalam pembelajaran adalah: 1) membangkitkan
motivasi belajar pembelajar; 2) mengulang apa yang telah dipelajari pembelajar;
3) merangsang pembelajar untuk belajar penuh semangat; 4) mengaktifkan respon
pembelajar; dan 5) segera diperoleh umpan balik dari pembelajar.
Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa
latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar.
namun penegertian media dalam proses pemebelajaran cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menagkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Kata media berasal dari kata
medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Banyak pakar
tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang pengertian media.
Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media
menurut Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.
Selanjutnya ditegaskan oleh
Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :
“media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga terjadi proses belajar”.
Jenis – jenis
Media pembelajaran
Banyak sekali jenis media yang
sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan – pesan
pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan
karakteristik dan sifat – sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada
kesepakatan yang baku
dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat
klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai
media tersebut.
Penggolongan media pembelajaran
menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) yaitu :
1. Gambar diam, baik dalam
bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead
proyektor.
2. Gambar gerak, baik hitam
putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara.
3. Rekaman bersuara baik dalam
kaset maupun piringan hitam.
4. Televisi
5. Benda – benda hidup, simulasi
maupun model.
6. Instruksional berprograma
ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).
Penggolongan media yang lain, jika
dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari jenisnya media
dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual.
2. Dilihat dari daya liputnya
media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak,
media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media
pengajaran individual.
3. Dilihat dari bahan
pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah
memperolehnya) dan media komplek.
4. Dilihat dari bentuknya media
dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi, dan
media elektronik.
Manfaat media
pembelajaran
Media pembelajaran sebagai
alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah
suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang
gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan –
pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan
media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa,
terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Setiap materi pembelajaran
mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran
yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan
pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang
mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi
oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.
Secara umum manfaat media
pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :
1) Memperjelas penyajian pesan
agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu
maksudnya)
2) Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indera.
3) Dengan menggunakan media
pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.
4) Dapat menimbulkan persepsi
yang sama terhadap suatu masalah.
Selanjutnya menurut Purnamawati
dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :
1) Membuat konkrit konsep yang
abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.
2) Membawa obyek yang berbahaya
atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
3) Manampilkan obyek yang
terlalu besar, misalnya pasar, candi.
4) Menampilkan obyek yang tidak
dapat diamati dengan mata telanjang.
5) Memperlihatkan gerakan yang
terlalu cepat.
6) Memungkinkan siswa dapat
berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
7) Membangkitkan motivasi
belajar
Memberi kesan
perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9) Menyajikan informasi belajar
secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
10) Menyajikan informasi belajar
secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)
11) Mengontrol arah maupun
kecepatan belajar siswa.
c. Prinsip –
prinsip memilih media pembelajaran
Setiap media pembelajaran
memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru diharapkan dapat
memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan
harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian
tujuan pembelajaran.
Ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu :
1) Harus adanya kejelasan
tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah pemilihan media
itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar
hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran
kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa
pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat
perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak
atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan
(kedokteran).
2) Karakteristik Media
Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik
dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami
karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki
guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan
kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara
bervariasi
3) Alternatif Pilihan, yaitu adanya
sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian
guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika
terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
Selain yang telah penulis
sampaikan di atas, prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Harjanto (1997
: 238) yaitu:
Tujuan, Keterpaduan
(validitas),Keadaan peserta didik, Ketersediaan,Mutu teknis, Biaya
Selanjutnya yang perlu kita
ingat bersama bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan
semua permasalahan atau materi pembelajaran secara tuntas.
___________________________
SARANA DAN PRASARANA
Pengertian sarana dan
prasarana
Umum
ü Buku Pengelolaan Sarana Prasarana Rekreasi oleh Nanik
Darsini,S.Pd.
Prasarana: Segala sesuatu yang
merupakan utama terselenggaranya suatu proses.
Sarana: Segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai makna dan tujuan.
ü Kamus Besar Bahasa Indonesia
Prasarana: Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek,dsb), (Kamus Besar BI, 2002:893).
Sarana: Segala sesuatu (bisa berupa syarat atau upaya) yang sapat dipakai
sebagai alt atau media dalam mencapai maksud atau tujuan (Kamus Besar BI,
2002:999).
ü Google (internet)
Sarana dan prasarana adalah salah satu yang memegang peranan penting dalam kelancaran
proses belajar mengajar dan peningkatan prestasi akademik siswa
ü Hamalik (1980:23)
Sarana dan prasarana adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang untuk menyebar ide,
sehingga ide tersebut bias sampai pada penerima.
Olahraga
- Buku Pengelolaan Sarana Prasarana Rekreasi oleh Nanik Darsini,S.Pd.
Sarana dan
prasarana olahraga adalah segala
sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan olahraga
yaitu memberikan rasa senang dan puas dan membawa manusia pada rasa penemuan
dirinya
- UU RI No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dalam pasal 1 ayat 20 dan 21
Prasarana OR: Tempat / ruang, termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan
OR dan penyelenggaraan OR.
Sarana OR: Peralatan / perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan OR.
- Ali
Prasarana OR: Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses(Ali, 1996:796).
Sarana OR: Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagaialat dalam mencapai
maksud / tujuan (Ali, 1996:880).
- Soepartono (2006:699)
Sarana dan prasarana OR adalah suatu kegiatan yang dimanfaatkan dalam melaksanakan
pendidikan jasmani yang meliputi lapangan dan bangunan OR beserta perlengkapan
untuk melaksanakan proses belajar mengajar pendidikan jasmani.
Pendidikan Jasmani
v Buku Pengelolaan Sarana Prasarana Rekreasi oleh Nanik
Darsini,S.Pd.
Prasarana: Segala sesuatu yang
merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses pendidikan jasmani.
Sarana: Segala sesuatu yang
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan proses pendidikan
aktivitas jasmani atau gerak atau motorik untuk mencapai manusia seutuhnya dan
seluruhnya.
v Google (internet)
Prasarana: Segala sesuatu yang
merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses pendidikan yang memanfaatkan
fisik untuk menghasilkan perubahan
Sarana: Segala sesuatu yang
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan fisik, baik dalam
fisik, mental serta emosional.
Kesimpulan : Sarana dan
prasarana adalah semua yang menunjang segala kegiatan demi tercapainya suatu
tujuan yang ingin dicapai.
KESIMPULAN KELOMPOK
Sarana dan prasarana adalah
semua yang dapat menunjang / mendukung kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
tertentu
Tag Archive: Pengertian alat peraga
Perbedaan Media Dan Alat Peraga
November 3, 2010
1. Alat peraga
1.1 Pengertian
Yang dimaksud alat bantu
pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan
bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga
karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pendidikan
pengajaran.
Alat peraga ini disusun
berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima
atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk
menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian /
pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, alat peraga ini dimaksudkan
untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga
mempermudah persepsi.
Seseorang atau masyarakat
didalam proses pendidikan dapat memperoleh pengalaman / pengetahuan melalui
berbagai macam alat bantu pendidikan. Tetapi masing-masing alat mempunyai
intensitas yang berbeda-beda dalam membantu persepsi seseorang. Elgar Dale
membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam dan sekaligus menggambarkan
tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut dalam suatu kerucut. View
full article »